SPACE AVAILABLE!!!       Telp: "0822-3131-4900"

Panduan Cara Berpuasa Lengkap Dengan Syarat Dan Rukunnya

Apa itu puasa?


Secara bahasa, puasa itu berarti al-imsak, yaitu menahan diri. Secara istilah, puasa adalah menahan diri dari hal tertentu, dilakukan oleh orang tertentu dan pada waktu tertentu, serta dijalankan dengan berbagai syarat.


Panduan cara berpuasa


Syarat Wajib Berpuasa.


1. Islam.
2. Balig.
3. Berakal.
4. Mampu menjalankan puasa Berarti:
• Orang kafir tidak wajib puasa.
• Anak yang belum baligh tidak wajib puasa, tetapi diajak untuk belajar puasa.
• Orang gila tidak wajib puasa.
• Orang yang sakitnya tidak kunjung sembuh tidak wajib puasa.

Rukun Puasa.


1. Berniat.
2. Menahan diri dari berbagai pembatal puasa
Rukun puasa ini dilakukan dari terbit fajar Shubuh hingga terbenam matahari sebagaimana ayat,
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al -Baqarah: 187).

Cara Berniat Untuk Puasa.


Niat artinya keinginan. Para ulama bersepakat bahwa niat yang teranggap adalah niat dalam hati walaupun tidak dilafazkan.


Syarat berniat ada tiga:

1. Berniat tiap malam sebelum shubuh, disebut at-tabyiit.
2. Berniat puasa wajib atau sunnah, disebut at-ta’yiin.
3. Berniat puasa harus diulang setiap malam, disebut at-tikroor.

Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa.


1. Makan dan minum.
2. Muntah dengan sengaja.
3. Berhubungan intim suami istri.
4. Keluar mani karena bercumbu.
5. Haidh.
6. Nifas.
7. Gila dan pingsan seharian.
8. Murtad (keluar dari Islam).

Adab Dan Sunah Dalam Menjalankan Puasa.


1. Menyegerakan berbuka puasa.
2. Mengakhirkan makan sahur.
3. Meninggalkan kata-kata kotor.

Orang Yang Mendapatkan Keringanan Untuk Tidak Berpuasa.


1. Orang yang sudah tua renta serta yang sakit 
berat dan tak kunjung sembuh, sebagai gantinya adalah mengeluarkan fidyah (memberi makan untuk setiap hari pada orang miskin).
2. Wanita hamil dan menyusui jika berat berpuasa. Sebagai gantinya adalah qadha’ saja jika khawatir pada keadaan diri si ibu. Namun, jika khawatir pada anak, hendaklah menunaikan qadha dan fidyah.
3. Yang sakit dan sulit berpuasa, sebagai gantinya adalah mengganti puasa setelah Ramadan (qadha’ puasa).
4. Yang melakukan safar mubah (musafir), sebagai gantinya adalah mengganti puasa setelah Ramadhan (qadha’ puasa).

Hari-hari Yang Tidak Diperbolehkan Untuk Berpuasa.


Jika di bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa. Tetapi, ada beberapa waktu yang diharamkan untuk melakukan puasa. Diantaranya adalah:

1. Hari Idulfitri
2. Hari Iduladha
3. Hari tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah)

Dan juga ada hari dimana hukum puasa menjadi makruh, yaitu di hari Yaum asy-syakk (hari yang meragukan) yaitu pada 30 Syakban kecuali bertepatan dengan hari kebiasaan puasa.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama