SPACE AVAILABLE!!!       Telp: "0822-3131-4900"

Asal Mula Kata Sufi Menurut Para Ahli Tasawuf

Bila kita mengkaji asal kata Sufi, baik melalui buku-buku atau kitab-kitab yang ditulis ulama' mulai dari masa lampau hingga sekarang ini, belum pernah ada kesepakatan dari para ahli tentang masalah ini. Para ahli tasawuf sendiri masih berbeda pendapat mengenai asal mula kata sufi itu. Ada yang mengatakan, bahwa lafal sufi berasal dari kata shafw, artinya bersih atau shafa artinya jernih. Ada pula pendapat bahwa kata tasawuf itu berasal dari kata shuffah, yaitu nama suatu kamar disamping masjid Rasulullah di kota Madinah.

Ada sebagian ahli tasawuf yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata tashawwafa-yatashawwafu-tashawwufan, yaitu fi'il madli dari tsulatsi mazid ruba'i yang mendapatkan tambahan ta' pada permulaannya dan tasydid pada 'ain fi'ilnya. Sedangkan tsulatsi mujarad dari lafal tashawwafa adalah shaafa yang artinya banyak bulu. Menurut ilmu sharaf bila ada wazan tafa'ala maka mengandung arti shairurah artinya menjadi, misal lafal:

تَأَ يَّمَتِ اْلمَرْأَةُ اَىْ صَارَتْ ايِّمًا

Artinya: "Telah menjadi janda seorang wanita"

Mengenai perbedaan asal kata sufi ini lebih lanjut dijelaskan oleh syaikhul Islam dan seorang toko sufi pembaharu yakni, syaikh Ahmad Taqiyuddin Ibnu Taimiyah. Bahwa perbedaan asal kata sufi yang beraneka ragam itu disebabkan adanya kata tersebut sebagai kata nisbat kepada sesuatu. Umpamanya kata Quraisy (Orang Quraisy), Madany (Orang Madinah) dan sebagainya. Menurutnya ada pula yang mengatakan kata itu dinisbatkan pada kata shufa dan pendapat ini terang salah, karena kalau dinisbatkan pada kata shufa maka menjadi shufi (tanpa huruf wawu). Dan ada pula yang mengatakan dinisbatkan pada kata shaf pertama dalam shalat, yang juga tidak tepat karena kalau dinisbatkan pada kata shaf menjadi shafi. Ada pula yang yang menisbatkan kepada kata shafwat (kebersihan) juga tidak tepat karena kalau dinisbatkan kepada kata shawfat menjadi shafawi. Ada pula yang menyandarkannya kepada kata shufah bin Qisyar bin Ad bin Thabihah nama dari salah satu suku bangsa arab purba yang tinggal di dekat kota Makkah. Mereka terkenal dengan ketekunan dan kegemaran beribadah yang disandarkan pada mereka, tentunya lebih tepat kalau disandarkan pada para Shahabat dan Tabi'in. Selain itu orang yang banyak berbicara tentang tasawuf yang lebih disebut dengan nama sufi tidak mengenal suku tersebut, Bahkan mereka tidak akan menerima sandaran kata ini kepada suku yang hanya ada di zaman jahiliyah dan sudah tidak ada lagi di zaman Islam. Dikatakan lebih tepat kalau kata sufi disandarkan kepada pakaian shuf (wol), karena kata shufi untuk pertama kalinya dikenal di kota Bashrah serta mereka pula yang pertama membangun tempat tinggal orang sufi seperti Abdul Walid bin Zaid. Sedangkan Abdul Walid bin Zaid adalah teman tokoh sufi Hasan Al Bashri.


Asal mula kata tasawuf sufi



Untuk mengetahui secara jelas kata-kata sufi, asal kata dari tasawuf dimana kata ini pertama kali dipakai oleh seorang Zahid yang bernama Abu Hasyim Al Kufi (Wafat Tahun 150H), maka perlu dikemukakan teori-teori sebagai berikut:

1. Ahlus Shuffah, orang-orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Makkah ke Madinah dan karena kehilangan harta, benda dalam keadaan miskin serta tak mempunyai apa-apa. Mereka tinggal di Masjid Nabi dan diatas bangku batu dengan memakai pelana sebagai bantal. Pelana disebut Shuffah. Inggrisnya "saddle Cushion" dan kata shofa dalam bahasa eropa berasal dari kata Shuffah. Sesungguhnya miskin ahlus shuffah berarti baik dan mulia. Sifat tidak mementingkan keduniaan, miskin tetapi berhati baik dan mulia itulah sifat-sifat kaum sufi.

2. Shaf Pertama, sebagaimana halnya dengan orang shalat di shaf pertama mendapat kemuliaan dan pahala, demikian pula kaum sufi dimuliakan Allah dan diberi pahala oleh Allah Ta'ala.

3. Shufi dari kata Shaafi dan Shafi, yaitu suci. Seorang sufi adalah orang yang disucikan dan kaum sufi adalah orang-orang yang telah mensucikan dirinya melalui latihan berat dan lama.

4. Shophos, kata Yunani yang berarti Hikmah. Orang sufi betul ada hubungannya dengan hikmah, hanya huruf S dalam kata sophos ditranslitasikan kedalam bahasa Arab menjadi س bukan ص sebagaimana kelihatan dalam kata dari prosa Philosophia.

5. Suf, kain yang terbuat dari bulu yaitu wol. Hanya kain wol yang dipakai kaum sufi adalah wol kasar dan bukan wol halus seperti sekarang. Memakai wol kasar pada waktu itu adalah simbol kesederhanaan dan kemiskinan. Kebalikannya ialah memakai sutra oleh orang-orang mewah yang hidupnya dikalangan pemerintahan. Kaum sufi sebagai golongan yang hidupnya sederhana dan dalam keadaan miskin harta tetapi berhati mulia, menjauhi pemakaian sutra dan sebagai gantinya memakai wol kasar.

Kelima teori yang sudah penulis sebutkan diatas inilah menjadi dasar asal-usul kata sufi atau secara etimologi. Dari ke-5 teori tersebut, teori nomor 5 lah yang banyak diterima sebagai asal dari kata sufi.


(Refrensi: risalah memahami ilmu tasawuf karya Ust. Drs. M. Saifullah Al Aziz)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama